Senin, 08 Desember 2008

Tikungan Iblis di TIM [29-30 Des 08]


Surprise bagiku waktu dapat sms dari pak Godhor, yang mengabarkan bahwa Teater Dinasti mau mementaskan lagi "Tikungan Iblis"nya di TIM nanti pada tanggal 29 dan 30 Desember ini.

Wah, rencananya mau tahun baruan di Yogya and kangen2an ma mereka je, lha kok malah mereka mau ke Jakarta?! mentas lagi! Apa gak surprise tuh?!

Kebetulan tgl 26 ada acara keluarga di Yogya-Solo and rencananya mau menyempatkan waktu sekalian menghabiskan akhir tahun di kampung halaman.

Lha kok dikabari berita "Penting ini?!" Ya bisa dipastikan gak jadi "Tahun Baruan" di Yogya, alias gagal tahun baruan di Malioboro, and ganti acara di TIM Jakarta.

Mungkin tetep ke Yogya bentar, tapi ya tanggal 27 sudah musti mluncur kembali ke Jakarta.

Maklum, sebagai mantan anggota salah satu group "Teater Tua" di Yogya itu, merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagiku bila bisa membantu saat mereka punya gawe, entah itu waktu, tenaga dan yang pasti akan senang sekali jika bisa mengajak banyak kawan dan seluruh handai taulan untuk ikut nonton bareng "Pementasan Langka" mereka di Jakarta itu.

Terus terang, aku memang hanya pernah terlibat di beberapa judul pementasan Teater Dinasti sekitar 20 tahun yang lalu, tepatnya pada pementasan terakhir sebelum peristiwa eksodus waktu itu, yaitu "Mas Dukun" di Universitas Brawijaya Malang dan Drama Televisi Yogya "Calon Drs. Moel".

Jadi, betapa berita munculnya kembali group ini di dunia panggung yang lama sekali dinanti-nantikan oleh banyak orang, adalah bukan hal yang berlebihan jika aku katakan itu adalah "Surprise" yang sangat luar biasa bagi dunia perteateran di negri ini.

Agustus lalu memang aku sudah menyempatkan waktu untuk nonton pertunjukkan mereka dengan judul yang sama, "Tikungan Iblis" di Yogya.

Bahkan beberapa minggu sebelumnya pun sempat datang ke Kadipiro tempat dimana mereka berlatih dan berkumpul.

Ketemu lagi dengan Mas Harno, yang tidak berubah.

Ketemu dengan Cak Nun yang sudah mulai memutih rambut dan kumisnya.

Mas Jemek, yang tetap ramah dan selalu renyah. Mas Nevi, Mas Joko Kamto, mas Jujuk, pak Godhor, pak Roni Katili, mbak Roh, mbak Nining, mbak Sita, dsb.

Semua itu jelas membuatku menjadi ingat masa lalu yang dulu pernah kulalui di kehangatan dan keindahan dalam "komunitas Teater" yang sangat menyenangkan dan kaya warna.

Pasti, jika ada kesempatan lagi, meski tidak lagi ikut bermain dalam sebuah "Pertunjukan Teater" bersama mereka, cukup bisa nonton pementasan-pementasan mereka berikutnya, karena memang sikon yang tidak memungkinkan disamping generasi yang berbeda, inya Allah sudah merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan hati rasanya.

Apalagi jika bisa turut terlibat langsung dalam "kesukseskan pementasannya" di TIM nantinya. Semoga...amin...ya.. robbal alamin!

Salam hangat buat seluruh crew "Teater Dinasti" yang sedang siap-siap ke Jakarta akhir bulan nanti, semoga kelancaran dan kesuksesan senantiasa menyertai. Amin....

2 komentar:

Nyante Aza Lae mengatakan...

pengen nonton siy mbak..tapi jauh banget..ditunggu aja laporannya yaahh?

Eko Eshape mengatakan...

Laporan ada di
http://eshape.wordpress.com/2009/01/01/tikungan-iblis-tim-30-des-08/

Silahkan kasih komentar mas.

Salam