Minggu, 18 November 2007

Indonesia Book Fair 2007


Akhirnya kesampaian juga keinginanku untuk berbagi ilmu kesehatan dengan semua orang yang tertarik untuk berbagi ilmu kesehatan.

Tempat berbagi ilmu itu ada di depan stand Erlangga, namanya GNE (Global Network Explorer). Disitu aku buka stand berbagi sehat. Alhamdulillah, banyak yang tertarik untuk berdiskusi dan berbagi ilmu.

Rasa capek baru terasa di rumah, dan tidurpun terasa sangat nyaman dan nikmat. Ini mungkin anugerah Allah swt bagi mereka yang suka berbagi kesenangan. Insya Allah, Amin.

Acara ini sebenarnya bertabrakan dengan acara serupa yang diadakan di kampus UI. Ada stand Karl May disana, kalau gak salah. Soalnya misoaku paling "demen" sama pengarang itu. Sampai-sampai dia bilang, pasti lebih ramai yang di UI.

Aku sendiri gak tau, mana yang lebih ramai, yang penting dua-duanya bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan (bagiku) juga menyehatkan bangsa.

Minggu, 04 November 2007

Kalung BioFir


Awal perkenalan dengan kalung ini adalah ketika suamiku pulang dan membawa kotak merah beludru yang cantik.

Kemudian suamikupun menulis pengalamannya berkenalan dengan kalung ini.

Inilah tulisan suamiku di blognya (http://eshape.blogspot.com/) tentang kalung biofir

Ketika ngobrol dengan pak Prihadi, direktur BRIngin Life, kaget juga mendengar istilah kalung SBY. Darimana muncul istilah itu, tapi akhirnya maklum juga, soalnya hampir semua penjual kalung biofir selalu membawa foto pak SBY yang sedang memakai kalung putih itu.

Tahun 2006 lalu, ketika masuk di ruangan pak Prihadi (yang lain), Kepala Divisi I PT Waskita Karya, aku dikenalkan dengan kalung itu. Wuihhh mahalnya kalung itu. Satu juta tiga ratus rebu untuk seuntai kalung yang terlihat tidak terlalu istimewa. Dengan setengah hati, kubeli kalung itu, maklum sayang juga duit sebanyak itu hanya dapet seuntai kalung putih yang nggak jelas manfaatnya.

Ketika pak Herman Budiarto, kabag loglat Divisi I masuk membawa sepotong es batu yang airnya menetes melalui sela-sela jarinya maka aku sedikit terbelalak. Ternyata ketika kalung itu didekatkan dengan potongan es batu itu, tetesan air dari potongan es terlihat makin deras, Sedikit tidak percaya kuulangi lagi proses itu, dan akhirnya aku jadi mantap.

Langsung saja aku beli tiga kalung, satu untuk ibu tercinta, bapak mertua dan untuk aku sendiri. Maklum, semenjak pindah ke Jakarta gak lagi bisa berolah raga dengan teratur. Di Surabaya saja yang bisa olah raga, hasil medical check up kurang menggembirakan apalagi kalau nggak bisa olah raga kayak di Jakarta ini.

Aku akhirnya harus bilang inilah kalung yang ajaib. Ternyata hasil medical check upku tidak ada nilai merahnya. Semua item terkontrol dengan baik. Di umur 48 ini, kolesterolku masih bagus, asam urat tidak masalah, dan begitu juga ukuran-ukuran kesehatan yang lain. Semua masih ada di toleransi aman dan tidak ada yang keluar dari toleransi. Ini sungguh berbeda dengan hasil medical check-up di Surabaya yang banyak merahnya.

Alhamdulillah, puji syukur pada Allah swt yan telah mengenalkan aku dengan kalung ini. Semoga semua orang yang membaca cerita ini dan pingin memakai kalung itu mendapat manfaat yang sama dengan yang kuterima.

Amin।

Lebih jauh tentang bisnis kalung ini, silahkan klik disini http://www.gne-biz.com/