Minggu, 01 Februari 2009

Berbagi Ilmu Masak

 
Ahad, 1 Pebruari 2009, kembali rumah Montana dijadikan ajang untuk berbagi resep masak. Kulihat beberapa peserta masih sama dengan yang lalu ditambah beberapa muka baru.

Belum kulihat bu Amril TG yang katanya juga pingin bergabung. Sebagai sesama blogger Kompasiana, rasanya begitu ketemu sudah langsung akrab deh dengan keluarga mas ATB.

Beberapa muka lama, setelah mempunyai peralatan masak, seperti yang dipakai sang "suhu", rupanya lebih memilih belajar masak sendiri dengan resep yang diberikan oleh sang "suhu".

Menu kali ini adalah sebagai berikut :
Sop Daging
juice
Nasi Hainam/Hainan
Bakpao
Brownies
Es krim durian
Skippy

Semua kegiatan masak berbagai macam resep di atas dilakukan secara simultan. Saat menunggu sop masak, maka diselingi dengan pembuatan skippy, juice dan nasi hainam.

Akhirnya, satu demi satu masakan itu terhidang di depan para peserta kursus memasak ini. Seperti yang lalu, maka makanan itu diedarkan pada para peserta dan habis sudah masakan itu dalam hitungan detik. Sisa edaran makanan itupun begitu sampai di meja depan, sudah ditungguin oleh anak-anak untuk dituntaskan.


Seperti biasa, aku juga malu-malu ngabisin masakan yang terhidang di depanku [dan kemudian bergerilya untuk "ndobel"].

Paling asyik ketika membuat bakpao. Mulai dari membuat adonan, membentuk adonan sampai menaruhnya di atas kukusan.


Rasanya renyah, gurih, dan begitu cepat masuk dalam mulut, sehingga satu tidaklah terasa cukup. LiLo sampai menjilati bungkusnya, ya Allah, begitu nafsunya LiLo dengan bakpao itu.



Kelebihan dari semua masakan ini memang adalah pada mutu makanannya. Semuanya tanpa bahan pengawet, sehingga aman dikonsumsi.

Jus buah yang dibuat juga tidak dengan campuran air, sehingga tahan lama dan rasanya segar banget.

Yang hebat juga adalah ayam kampung yang dimasak. Ayam yang biasanya keras atau mengecil jika di"presto", maka di model masak ini ayamnya tetap utuh, besar dan empuk banget.

Kuperhatikan, kayaknya kelebihan semua masakan ini terletak pada alat masaknya yang modern dan innovatif.

Misalnya alat masak sop atau nasi yang kelihatannya berupa panci biasa, ternyata pada dasar panci itu terlihat ring besi yang begitu dipanaskan sampai beebrapa saat berubah menjadi merah.

Begitu warna ring besi ini berwarna merah, maka kompor dimatikan dan panci itu dimasukkan dalam panci lain. Tunggu beberapa saat, maka masakan sudah siap saji. Penggunaan bahan bakar kompor jadi irit dan hasilnya juga luar biasa.

Kulihat juga ada pembaca blog ini yang hadir di acara itu. Wah, jadi meriah deh rumahku. Apalagi sudah ada kesepakatan dari peserta masak itu untuk secara rutin menggunakan rumahku sebagai ajang belajar masak.

Ajang belajar masak ini memang hanya sarana untuk berbagi dan bersosialisasi dengan sesama penggemar masak memasak. Meskipun ada juga yang jarang atau tidak pernah masak tapi pingin sekali bisa masak.

Di saat hidup dan kehidupan ini semakin keras, maka saling berbagi adalah salah satu solusi untuk saling meningkatkan kualitas hidup kita. Bisa juga saling berbagi pengalaman nonton Perempuan Berkalung Sorban atau berbagi ilmu yang lain.

Bahkan di akhir acara ada yang nelpon pada pemilik acara untuk membeli alat masaknya, sehingga dia diarahkan utnuk datang ke rumahku. jadi deh aku punya saudara baru, yang kalau tidak ada acara ini pasti tidak mungkin sampai ke rumahku. Begitulah Tuhan mengatur lakon di dunia ini.

Semoga semua ini mendapat ridlo dari Allah swt.
Amin.

Ditunggu masukan resep dari para pembaca blog ini. Silahkan kirim ke eko.eshape@gmail.com. Kalau mau SMS bisa langsung ke 0888 308 7532

Kalau mau ikut nggabung, silahkan catat alamat ini :
Ibu Yeni [Ny eko eshape],
alamat di Jl Puspita VII Blok T.26 Montana Executive
Jababeka 17550,
telp 021.89836906.

Selamat berbagi.

1 komentar:

ilmu pelet mengatakan...

Walah-walah... jika semua ibu-ibu pandai memasak...dijamin deh suami makin sayang. Gak mungkin selingkuh....!!!
Benar kan...??? He.he.he!!!
Semangat ya belajarnya!!!!!!!!!!!!