Sabtu, 10 Januari 2009

Karaoke [kemaleman]

Sehabis maghrib, di hari ultah istriku, aku ngomong sama dia bahwa acara peringatan harlah telah "gatot" alias gagal total.

"Kemarin malem, ada yang usul acara hari ini diperingati dengan jalan mengunci ibu di kamar, kemudian kawan bapak mengusulkan anak-anak pada makan dengan cara yang tidak disukai, misalnya menumpahkan nasi di berbagai tempat. Intinya bagaimana membuat ibu jadi marah", kataku.

"Itu tak akan membuat aku marah", kata istriku

"Emang ada yang ngusulin ngunci ibu di kamar pak", kata LuLuk anak tertua [si penggagas ide]

"Hah? Siapa ya yang usul tadi malem ya? Siapa? Siapa", kataku pura-pura bloon yang disambut senyum anak-anak.

"Jadi marilah kita nikmati malam ini dengan makan malam dengan lauk yang disiapkan anak-anak aja. Oke?", aku mengakhiri obrolan menjelang Isya itu.

Dan begitulah, sehabis makan malam dan sholat Isya, istriku ngendon di kamar aja. Gak tahu perasaannya, apa sedih, senang atau biasa, soalnya aku langsung ke ruang tamu, ngidupin PSR 1500 dan mulai nyanyi-nyanyi lagu cinta.

Volume sengaja tak kerasin agar bisa didengar dari kamar, tapi LuLuk maunya agak pelan sedikit, soalnya suaraku terdengar sampai di tetangga [malu dia kalau suara "fals" ini didengar para tetangga, takut direkam dan digandakan 'kali, he..he..he..]

Pas jam 20.00 datang rombongan Beruang Cokelat ke rumah untuk nganter kue coklat [pesanan]. Anak-anak agak kaget ketika ibunya keluar dari kamar, untung acara serah terima kue coklat tidak berlangsung lama.

Akupun melanjutkan permainan keyboardku, dengan suara asli [maksudnya tanpa mike]. Biar lebih enak kalau pas nada keras.

Di luar, anak-anakku mulai menata kue coklat di meja yang ada di teras. LiLo [anak terkecil] bertugas beli lilin di warung dan gak pulang-pulang karena terhadang seekor anjing.

Meskipun tangan LiLo sudah melambai-lambai, tapi Lita [kakaknya] tidak paham bahwa lambaian tangan itu artinya ada bahaya anjing di depan, dikiranya LiLo sengaja memperlambat kepulangan.

Lama juga persiapan meja di teras, gara-gara LiLo dihadang anjing. Namun akhirnya selesai juga. Lulukpun ngasi kode, dan akupun minta supaya Luluk ke kamar manggil ibunya.

"Bilang diajak nyanyi ama bapak di ruang tamu", kataku.

Semua lampu dimatikan, sehingga yang nyala hanya lampu di LCD YAMAHA PSR 1500. Ternyata indah juga suasana rumah ini, kalau semua lampu dimatikan dan hanya diterangi oleh lampu warna warni, yang menyala di PSR 1500.

Ibunya Luluk, akhirnya keluar kamar dan mulai menemaniku bernyanyi. Agaknya dia sudah merasa puas dengan harlahnya yang tidak diperingati secara khusus.

"Enaknya diluar aja ya nyanyinya", kataku sambil beranjak dari duduk.

"Gimana sih, katanya mau nyanyi kok malah keluar", kata istriku sambil nggelendot di pundakku.

"Ya gak papa, sekali-kali kita main di luar malem-malem. Kayak apa ya", kataku sambil memeluk istriku dan membawanya ke teras.

Begitu pintu depan terbuka, maka terlihat teras rumah yang juga gelap dan ada sebuah meja yang diterangi beberapa lilin [kayak candle light dinner].

Litha berdiri dengan cantiknya di samping meja dengan senyumnya yang malam itu sangat manis, sehingga suasana di teras terlihat penuh dengan cinta.

Bisa kurasakan pelukan istriku yang mengirimkan gelombang cinta dan kebahagiaan yang begitu hangat, melihat acara harlahnya ternyata diperingati dengan cara yang sangat sederhana tetapi sangat meyentuh hatinya.



Hari itu, kamipun pesta makan cokelat. Sempat ada keributan kecil, antara LiLo dan Lita, ketika sampai pada acara pembagian kue cokelat, maklum kuenya Beruang Cokelat ini memang sangat beda rasanya, sangat nikmat dan lembut.



Setelah puas makan kue cokelat dan nyanyi-nyanyi, akupun masuk kamar, menunggu sampai pagi, karena istriku ternyata melanjutkan acara nyanyi-nyanyi dan buka FisBuk bersama Litha di luar kamar.

Halah .....

Pagi-pagi habis subuh baru bisa "ngobrol" berduaan sama istri. Saling mencurahkan isi hati dalam alunan lagu-lagu cinta.

Indahnya hari ini.

Terima kasih ya Allah, atas anugerahmu pada keluarga ini. Semoga kita semua disini mampu menjaga amanah.
Amin.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

How a sweet gift..
Met ultah yo Yeeen.
Anyway aku akhir akhir ini minta bantuan pakDhe ngandhani cara kelola blog. Repot memang jadi yang gaptek..
So makasih atas kebaikanmu slama ini, biarkan suamimu tercinta ngajari aku. Semoga sabar kabeh (termasuk aku juga nee..). OK thx anyway. Wish u all 2b happy fam 4ever.

Eko Eshape mengatakan...

Hmm....
gak usah diajari wae wis pinter
lja nek diajari mengko malah genti ngajari gurune iki...

Salam