Selasa, 19 Mei 2009

Selamat Merenung Nak...

Turun dari mobil, anakku nomor dua, Litha, terus menguntitku. Pasti ada sesuatu yang akan diceritakannya padaku nih, begitu pikirku dalam hati.

Sampai di kamar aku melepas satu demi satu kaos kakiku, pulpen, ID Card, dll, sambil mendengarkan cerita Litha.

Rupanya yang diceritakannya adalah semua kejadian yang berhubungan dengan hari ulang tahunnya yang jatuh pada hari ini. Dia senang sekali mendapat ucapan selamat ulang tahun dari kawan-kawannya.

"Belum lagi yang ada di Fisbuk pak, pokoknya banyak banget deh", katanya dengan mata yang berbinar-binar.

Duh senengnya melihat mata anakku yang berbinar-binar ini. Serasa ada cahaya bulan di mata itu. Jadi inget lagunya Art Garfunkel, "Bright Eyes" deh...

Mata yang sangat cerah inilah yang membuat orang tua manapun akan melakukan apa saja agar anak-anaknya mempunyai mata yang seindah bola ping pong [emang dimana indahnya mata yang bak bola pingpong ya?]

Tadi malem sebenarnya kita sudah merencanakan acara khusus buat Litha, tapi karena sikon acara dirubah menjadi dini hari.

Kami datangi kamar Litha dan kami sampaikan ucapan selamat ulang tahun, meskipun mata masih mengantuk. Kemarin mbak LuLuk beli kue ulang tahun yang kata penjualnya serasa es krim tapi bukan.

Ternyata rasanya memang seperti es krim tetapi sebenarnya adalah krim yang dicampur dengan cokelat.

Hmmm.... rasanya lembut dan nendang banget. Tahu-tahu aku sudah habis dua potong, sementara anak-anak masih kesulitan menghabiskan satu potong saja.

Beberapa hadiah dari temannya membuat Litha makin merasa bahagia. Yang membuatku ikut bahagia adalah perayaan ulang tahun yang mulai beberapa tahun ini sudah kita tiadakan dan hanya kita adakan secara terbatas untuk kita sekeluarga saja.

Saat ulang tahun adalah saat yang tepat untuk menilai diri kita. Inilah saat untuk merenung, apa yang telah kita perbuat dalam hidup ini dan bukan hanya merenung apa saja yang telah kita dapat dari hidup ini.

Apa yang kita perbuat untuk hidup ini?

Ibadah apa saja yang telah kita lakukan?

Semua perenungan itu, insya Allah, akan membuat kita makin dekat pada Tuhan, makin merasa betapa banyaknya nikmat Tuhan yang kadang kita lupakan.

"Dan nikmat mana lagi yang kamu dustakan?..."

Selamat merenungkan hidup dan kehidupanmu nak. Kami senang, kamu sudah tidak menuntut pesta ulang tahun seperti yang pernah kita adakan dulu-dulu.

Semoga Allah selalu membimbing jalan hidupmu.
Amin.

 
nampang bareng mbak AXIS dan mas Nu



Bright Eyes
oleh: Simon & Garfunkel



Is it a kind of dream,
Floating out on the tide,
Following the river of death downstream?
Oh, is it a dream?

There's a fog along the horizon,
A strange glow in the sky,
And nobody seems to know where you go,
And what does it mean?
Oh, is it a dream?

Bright eyes,
Burning like fire.
Bright eyes,
How can you close and fail?
How can the light that burned so brightly
Suddenly burn so pale?
Bright eyes.

Is it a kind of shadow,
Reaching into the night,
Wandering over the hills unseen,
Or is it a dream?

There's a high wind in the trees,
A cold sound in the air,
And nobody ever knows when you go,
And where do you start,
Oh, into the dark.

Bright eyes,
Burning like fire.
Bright eyes,
How can you close and fail?
How can the light that burned so brightly
Suddenly burn so pale?
Bright eyes.

Bright eyes,
burning like fire.
Bright eyes,
how can you close and fail?
How can the light that burned so brightly
Suddenly burn so pale?
Bright eyes.



source lirik :
versi parodinya ada disini

.....
...
.

Tidak ada komentar: