Yang pertama, kita harus tahu beberapa jenis makanan dan kandungan purin yang ada dalam makanan itu.
Tinggi Purin (150-1000 mg/100 g bahan pangan)
- ikan teri,
- otak,
- jerohan,
- daging angsa,
- burung dara,
- telur ikan,
- kaldu,
- sarden,
- alkohol,
- ragi dan
- makanan yang diawetkan
Sedang ( 50-100 mg/100 g bahan pangan)
Bahan pangan ini sebaiknya dibatasi 50 g/hari.
- Ikan tongkol,
- tenggiri,
- bawal,
- bandeng,
- daging sapi,
- daging ayam,
- kerang,
- asparagus,
- kacang-kacangan,
- jamur,
- bayam,
- kembang kol,
- buncis,
- kapri,
- tahu,
- tempe.
Rendah Purin (0-100 mg/100 g bahan pangan)
- Nasi,
- roti,
- makaroni,
- mi,
- crackers,
- susu,
- keju,
- telur,
- sayuran dan buah buahan kecuali durian dan alpukat.
Yang perlu dilakukan selain memperhatikan hal di atas adalah beberapa hal sebagai berikut :
- Memperbanyak minum. Disarankan minum 2,5 liter atau setara 10 gelas air putih, teh atau dari sumber buah-buahan yang banyak mengandung air (semangka, apel, pir, jeruk, melon, blewah atau belimbing).
- Jangan mengkonsumsi alkohol.
- Jauhi lemak
- Makan seimbang, jangan berlebihan.
- Perbanyak karbohidrat kompleks, misalnya nasi, singkong, ubi, roti dan jauhi karbohodrat sederhana, misalnya gula, permen, arum manis, sirup.
- Hindari makanan berprotein tinggi.
Selamat menjalankan diet.
+++
sumber : berbagai sumber di internet (cari pakai gugel banyak tuh)